Meskipun kucing adalah hewan yang jinak
dan lucu, namun terdapat sedikit bahaya yang perlu diketahui oleh para pecinta
kucing sehingga tetap merawat kucing serta merawat kebersihan diri sendiri agar
terhindar dari bahayanya, berikut ini adalah sedikit info mengenai bahaya
kucing:
1.
Gigitan dan cakaran
Ludah
kucing memiliki kemungkinan mengandung bakteri yang berbahaya bagi tubuh kita,
begitu pula dengan cakaran kucing. Antiseptic biasanya sudah cukup untuk
mengobatinya.Meskipun jarang terjadi luka gigitan atau cakaran menyebabkan
demam, namun ada kemungkinan bisa terjadi. Jika terjadi demam harus segera
menghubungi dokter karena ditakutkan akan menjadi gejala rabies.
Jika bermain-main dengan kucing dan ternyata kucing itu menggigit kita, hal yang perlu diingat adalah jangan pernah mencoba untuk menarik lengan ketika digigit, biarkan tangan diam ketika digigit, dengan demikian kucing tak meneruskan gigitannya. Apabila lengan ditarik akan menyebabkan kemungkinan kulit terluka dan infeksi.
Jika bermain-main dengan kucing dan ternyata kucing itu menggigit kita, hal yang perlu diingat adalah jangan pernah mencoba untuk menarik lengan ketika digigit, biarkan tangan diam ketika digigit, dengan demikian kucing tak meneruskan gigitannya. Apabila lengan ditarik akan menyebabkan kemungkinan kulit terluka dan infeksi.
2.
Rabies
Rabies merupakan hal yang paling serius yang dapat ditularkan kucing ke manusia dan seringkali terjadi kecuali di daerah Australia dan Inggris. Mengapa demikian? Di kedua negeri tersebut pengendalian serta vaksinasi kucing sudah tertata dan teratur secara ketat karena menurut survey, 5 dari 10 rumah di Inggris memelihara minimal satu kucing. Oleh karena itu vaksinasi pada kucing secara teratur sangat diperlukan untuk menghindarkan diri dari bahaya rabies.
Rabies merupakan hal yang paling serius yang dapat ditularkan kucing ke manusia dan seringkali terjadi kecuali di daerah Australia dan Inggris. Mengapa demikian? Di kedua negeri tersebut pengendalian serta vaksinasi kucing sudah tertata dan teratur secara ketat karena menurut survey, 5 dari 10 rumah di Inggris memelihara minimal satu kucing. Oleh karena itu vaksinasi pada kucing secara teratur sangat diperlukan untuk menghindarkan diri dari bahaya rabies.
3.
Toxoplasmosis
Banyak
nasehat yang mengatakan bahwa perempuan hamil sebaiknya menghindari kontak
langsung dengan kucing saat hamil karena berbahaya bagi kandungan. Penyebab
yang tepat Toxoplasmosis yang berbahaya bagi ibu hamil bukan disebabkan oleh
bulu kucing, namun penyebabnya adalah kotoran kucing. Bulu juga bisa berbahaya
karena memang bisa jadi kotoran kucing menempel pada bulu kucing yang rontok.
Toxoplasmosis yang menginfeksi kandungan disebut sebagai congenital
toxoplasmosis, bisa menyebabkan infeksi pada bayi yang belum lahir.
Penularannya bisa melalui makanan yang dimasak kurang matang karena tercemar
kotoran kucing atau karena tidak cuci tangan dengan sabun sebelum memegang
makanan.
4.
Ringworm atau Tinea
Merupakan
sebuah penyakit kulit pada kucing yang disebabkan oleh jamur yang bisa menular
ke manusia melalui sentuhan dari bulu kucing yang bisa berfungsi sebagai
pembawa atau carrier. Cara menghilangkan jamur penyebab ringworm dari tubuh
kucing yang paling baik adalah dengan kombinasi 2 cara pengobatan, yaitu
pengobatan secara topikal (pengobatan luar : salep, obat gosok, shampoo) dan
obat oral (makan). Salep dan obat gosok bisa digunakan untukmenyembuhkan
ringworm yang terlokalisasi (terpusat). Sedangkan untuk membasmi spora dan
ringworm yang luas daerahnya atau carrier, sebaiknya ditambah dengan penggunaan
shampoo anti jamur. Kebiasaan untuk mencuci tangan setelah memegang kucing
merupakan sebuah keharusan apabila tidak ingin tertular penyakit kulit tersebut.
5.
Flea atau kutu
Kutu kucing atau Ctenocephalides felis bisa saja
menggigit kulit manusia walaupun tidak menginfeksi apa-apa. Kemungkinan
buruknya, bisa jadi gigitan kutu tersebut menimbulkan luka di kulit manusia.
Bedak kucing yang dijual di pasaran sudah cukup sebagai tindakan pencegahan,
selain untuk memelihara kucing dengan baik. Namun untuk penyembuhannya
diperlukan obat dan kesabaran. Langkah pertama yang harus dilakukan apabila
menemukan kutu pada kucing adalah dengan mengkarantina kucing di suatu ruangan
jika tidak ingin kutu tersebar di seluruh rumah. Kemudian cuci bersih semua
pakaian anda dengan detergen dan direndam di air panas dan juga membersihkan
seluruh lemari pakaian anda dengan teliti. Jangan lupa untuk membersihkan semua
karpet anda dengan vacuum cleaner karena kemungkinan kutu bersarang pada karpet
anda. Langkah selanjutnya yang tidak boleh dilupakan adalah dengan
menyemprotkan obat anti kutu di seluruh ruangan termasuk pada kucing dan
ruangan karantina kucing. Penyemprotan dapat diulang-ulang secara berkala sebab
biasanya hanya membunuh kutu dewasa dan bukan telur, sehingga saat kutu
menginjak remaja dan belum bertelur dapat dilakukan penyemprotan ulang. Yang
paling utama adalah mencari kutu di tubuh kucing dan rajin memandikan kucing
dengan shampoo anti kutu. Dengan kesabaran dan ketelitian maka kutu akan segera
lenyap.
0 komentar:
Posting Komentar